Sabtu, 04 Desember 2010

Berpacu Dengan Inflasi…

Pada tanggal 13 Januari 2008 lalu saya menulis tentang inflasi yang menghanguskan jerih payah kita bertahun-tahun; kali ini saya ingin mengupdate tulisan mengenai inflasi ini sesuai data terakhir.

Akhir pekan lalu Biro Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan laporan bulanannya yang lumayan lengkap dan dapat dilihat di situs mereka . Yang menarik perhatian saya adalah angka inflasi year on year yang mencapai angka 8.96% .

Apa ini artinya bagi kita ?, kalau tabungan kita atau bentuk investasi apapun yang kita lakukan tidak bisa mencapai angka 8.96% tersebut, berarti secara riil investasi kita telah menyusut nilainya.

Demikian pula bagi kita kaum pekerja, kalau penghasilan kita tidak mampu tumbuh diatas angka 8.96% tersebut maka kesejahteraan kita yang menurun karena barang dan jasa yang mampu kita beli dengan uang kita menjadi berkurang.

Bagaimana kalau situasi ini berlangsung tidak hanya tahun ini tetapi terus menerus ? inilah proses spiral pemiskinan yang karena terjadi secara bertahap – kita tidak ujug-ujug miskin – yang kita rasa hanya beban hidup yang semakin hari semakin berat.

Betapa tidak semakin berat - periode yang sama pada tahun lalu - kita ‘hanya’ mengalami angka inflasi year on year 6.29% , dengan angka inflasi tahun ini yang 8.96% maka dalam dua tahun terakhir saja barang-barang dan jasa yang kita butuhkan akan mengalami kenaikan harga rata-rata diatas 15 %.

Apakah kita yakin, bulan-bulan mendatang, tahun- tahun mendatang situasi ini akan berubah ? dari pada berspekulasi dengan waktu, akan lebih baik apabila kita bisa/mau berbuat sedini mungkin untuk mengalahkan inflasi ini – yang berarti juga mengalahkan proses pemiskinan bertahap.

Lantas apa yang dapat kita lakukan ? berikut adalah beberapa diantaranya:

1) Kalau asset Anda mayoritas berupa uang kertas di tabungan/deposito; periksa apakah selama beberapa tahun terakhir hasilnya pernah mengalahkan inflasi ? Kalau tidak berarti waktunya Anda pikirkan alternatif investasi yang lain.
2) Kalau Anda bisa berdagang atau berusaha di sector riil – ini yang ideal karena insyaallah anda akan relatif mudah mengalahkan invesatsi. Lihat tulisan saya tanggal 25 desember 2007 .
3) Kalau Anda belum terbiasa berdagang atau berusaha di sector riil, investasi di Dinar merupakan salah satu option terbaik. Pada tingkat harga yang relatif rendah sekarang saja – harga emas dunia dalam US Dollar pada saat artikel ini saya tulis masih berada 25.67% lebih tinggi dibandingkan harga emas setahun yang lalu. Harga dinar mengikuti harga emas – artinya mengalami kenaikan yang sama dengan kenaikan emas ini. Jadi diamnya Dinar Anda saja bisa mengalahkan inflasi – apalagi kalau Dinar ini juga diinvestasikan/diputar – maka hasilnya akan lebih baik lagi.
4) Butir 1, 2 dan 3 menyangkut investasi dari harta yang sudah Anda miliki, bagaimana dengan penghasilan rutin yang sekarang sedang Anda cari ?. Sekali lagi tes-nya relatif mudah – paling tidak dari sisi materi. Kalau rata-rata kenaikan penghasilan Anda dapat mengalahkan inflasi, maka insyaallah kesejahteraan Anda meningkat dari waktu ke waktu. Kalau tidak ?, Anda dapat mulai untuk merintis usaha Anda di sector riil atau perdagangan – insyaallah kesejahteraan Anda lebih terjamin disini sebagaimana hadits Ibnu Majjah " sembilan dari sepuluh pintu rizky adanya di perniagaan ."

Bumi Allah luas, rizky dariNya cukup untuk setiap makhluk sampai akhir hayatnya. Jadi inflasi-pun tidak akan mampu menyempitkan rizky kita. Wallahu A’lam. (M Iqbal, owner Gerai Dinar, 5 Mei 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar